Gerak Cepat BKPH–Forkompincam Batalkan Rencana Demo Warga

Gerak Cepat BKPH–Forkompincam Batalkan Rencana Demo Warga

Brebes, WartaKarya - Antisipasi cepat dilakukan BKPH Paguyangan KPH Pekalongan Barat bersama Forkompincam Paguyangan untuk mencegah aksi demo warga Dukuh Sijampang, Desa Ragatunjung, yang rencananya digelar Selasa (2/12). Aksi penolakan terhadap pemanfaatan lahan hutan lindung menjadi lahan sayur tersebut akhirnya dibatalkan berkat langkah sigap seluruh pihak.

Polemik bermula dari aktivitas sejumlah warga yang menggarap lahan hutan lindung di Petak 24 Kecamatan Paguyangan. Warga sekitar resah karena garapan liar dikhawatirkan memicu longsor di kawasan konservasi Lereng Wadas Kaca dan Lereng Steger. Meski berstatus area lindung, sebagian warga menanam sayuran di lokasi tersebut.

Untuk menyelesaikan persoalan, Perhutani BKPH Paguyangan mengadakan mediasi dengan mengundang warga Dukuh Sijampang, petani penggarap, serta perangkat desa di Aula Kecamatan Paguyangan. Mediasi berlangsung sejak pukul 10.00 hingga 14.30 WIB dalam suasana kondusif.

Hadir dalam kegiatan tersebut Camat Paguyangan Koko Kusnanto A.Kp., S.Hut., Kapolsek AKP Tasudin, S.H., M.H., perwakilan Danramil, anggota DPRD Brebes Ferry Anggrianto, S.E., dan Ahmad Zamroni, S.Ag., KBKPH Sasmito, para kepala desa, BPD, serta perwakilan masyarakat.

Koordinator Lapangan Peduli Lingkungan, Kasor, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang hadir. Ia menegaskan bahwa garapan liar di Petak 24 merupakan masalah serius yang dapat merusak lingkungan dan membahayakan keselamatan warga.

“Kami akan terus melakukan pengawasan dan bekerja sama dengan pihak terkait untuk mengambil tindakan tegas terhadap penggarapan liar,” ujarnya.

Dalam kesepakatan mediasi, para penggarap diwajibkan menutup aktivitas di Petak 24. Kasor berharap momentum ini dapat meningkatkan kepedulian masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Usai mediasi, tim gabungan langsung menuju lokasi untuk menutup lahan dan memasang banner larangan menggarap maupun menanam sayuran di area Perhutani.

Kasor selaku ketua koordinator aksi mengungkapkan bahwa respons cepat Perhutani dan Forkompincam menjadi alasan utama pembatalan rencana demo. “Kami mengapresiasi langkah tepat yang diambil untuk merespons keluhan warga,” tuturnya.

Ia mengimbau warga untuk kembali beraktivitas normal dan mematuhi ketentuan kawasan hutan.

Administratur/Kepala KPH Pekalongan Barat, Maria Endah Ambarwati, melalui Asper/Kepala BKPH Paguyangan Sasmito, juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat. “Alhamdulillah, berkat sinergi semua pihak, rencana aksi dibatalkan oleh warga,” tandasnya. **(Ryan)