- by Redaksi 2
- 30 Oktober 2025
Kolaborasi Jabodetabek Perkuat Sistem Transportasi Terpadu
Jakarta, WartaKarya - Upaya mengurai kemacetan dan memperkuat konektivitas di kawasan Jabodetabek memasuki babak baru. Para kepala daerah wilayah aglomerasi Jakarta, meliputi Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, Wali Kota Bogor, Bupati Bogor, dan Wali Kota Tangerang Selatan, bersama Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, menghadiri Rapat Koordinasi Kebijakan Transportasi Jakarta dan Wilayah Sekitarnya di Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Rapat tersebut menegaskan pentingnya kolaborasi lintas daerah serta koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan sistem transportasi yang efisien, terintegrasi, dan berkelanjutan.
“Masalah transportasi di Jabodetabek tidak bisa diselesaikan sendiri-sendiri. Diperlukan kesamaan pemahaman, mindset, dan semangat kolaborasi lintas batas administratif,” ujar Pramono Anung dalam sambutannya.
Rakor tersebut membahas dua fokus utama, yaitu: Penguatan kolaborasi antarwilayah dalam perencanaan dan pelaksanaan transportasi publik. Dan Strategi pembiayaan berkelanjutan untuk memperluas layanan transportasi umum di wilayah aglomerasi.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta memaparkan perkembangan sistem transportasi massal, termasuk Transjakarta, MRT, dan LRT Jabodebek, yang kini menjadi tulang punggung mobilitas harian jutaan warga. Berdasarkan data terkini, terdapat lebih dari 3,5 juta pergerakan harian di kawasan Jabodetabek, dengan tingkat konektivitas mencapai 92 persen, namun penggunaan kendaraan umum masih di bawah 24 persen.
Arah pengembangan transportasi ke depan juga dibahas, meliputi: Perluasan jaringan LRT dan MRT hingga ke Bekasi dan Tangerang Selatan, termasuk rencana jalur MRT koridor timur–barat. Ekspansi rute Transjakarta untuk menjangkau wilayah sekitar Jakarta. Penerapan konsep Transit Oriented Development (TOD) di kawasan strategis seperti Blok M, Bundaran HI, dan Dukuh Atas. Fasilitasi park and ride di wilayah penyangga untuk memudahkan masyarakat berpindah moda ke transportasi umum.
“Jakarta sudah tidak lagi menjadi kota termacet di dunia. Upaya bersama ini menunjukkan hasil positif — kita kini berada di peringkat kelima, jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Namun tantangan belum selesai, dan kita harus bergerak bersama,” ujar Gubernur DKI Jakarta.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga memperluas kebijakan pembebasan tarif transportasi publik bagi 15 kategori masyarakat pengguna MRT, LRT, dan Transjakarta, sebagai langkah nyata untuk meningkatkan jumlah pengguna transportasi umum.
Para kepala daerah sepakat pentingnya langkah berkelanjutan guna menjadikan Jabodetabek sebagai kawasan metropolitan dengan sistem mobilitas yang terintegrasi, inklusif, dan ramah lingkungan.
“Konektivitas terbaik sudah mulai terbentuk. Kini saatnya memastikan keberlanjutan dan pemerataan manfaatnya bagi seluruh warga — dari Bogor hingga Bekasi, dari Tangerang Selatan hingga Jakarta,” tutup Gubernur DKI Jakarta.
Rapat koordinasi ini menjadi wujud nyata bahwa pembangunan transportasi bukan sekadar urusan teknis, tetapi juga simbol kolaborasi antarwilayah demi masa depan metropolitan yang lebih baik. **(Jim)
