- by Redaksi 2
- 06 April 2019
Ganjar Inginkan LRT Solo-Yogyakarta
Semarang, WartaKarya.com - PEMBANGUNAN moda transportasi massal Light Rail Transit (LRT) oleh pemerintah pusat di Kota Semarang, yang sebentar lagi akan terealisasi, sangat didukung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Menurutnya, pembangunan LRT Jawa Tengah sudah ada rencana, bahkan tinggal realisasi. Tepatnya di Kota Semarang. “Pak Hendrar Prihadi (Wali Kota Semarang) sudah menyiapkan itu sejak lama, maketnya juga sudah dikeluarkan," kata Ganjar, Jumat, (5/4) seperti dikutip Viva.co.id.
Ganjar menambahkan, saat ini pihaknya sudah mendapat informasi jika proyek itu masuk pembahasan pembiayaan. "Itu sudah dibicarakan pembiayaannya dengan pusat. Karena ada beberapa mekanisme yang akan dilakukan, bisa dari pusat pembiayaannya atau dari investor," paparnya.
Terkait LRT di Kota Semarang , menurutnya Wali Kota Semarang sudah bicara dengannya serta meminta dukungannya. “ Saya dukung penuh karena Semarang memang sudah perlu," katanya.
Disinggung kemungkinan pembangunan LRT di daerah lain, Ganjar menerangkan jika yang sangat mendesak adalah LRT yang menghubungkan Solo dan Yogyakarta. "Kalau mau dibuat, Solo-Yogya itu penting, agar nyambung," kata dia.
Namun secara keseluruhan, Ganjar mengatakan siap mendukung penuh jika ada program pembangunan LRT dari pemerintah pusat di Jawa Tengah. Karena menurutnya, LRT adalah salah satu program unggulan transportasi umum.
Seperti diketahui, rencana pembangunan LRT di Kota Semarang mencuat pada akhir 2018 lalu. Rencananya, LRT tersebut akan dibangun dengan rute Bandara Achmad Yani Semarang menuju kawasan Tugu Muda.
Direktur Keselamatan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Edi Nursalam, dalam FGD di Kota Semarang 2018 lalu mengatakan jika proyek LRT di Semarang masih dalam tahap kajian.
Sementara Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengatakan, jika pembangunan LRT Semarang memiliki nilai investasi sebesar Rp200 miliar per kilometer. "Nantinya, skema biayanya dengan kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU)," kata Hendrar. (**v)