Ekspor Perdana Beras Banyuwangi ke Italia

Ekspor Perdana Beras Banyuwangi ke Italia

Banyuwangi, WartaKarya – Berkat kegigihan kelompok tani kluster binaan Bank Indonesia (BI) dan pemerintah Kabupaten Banyuwangi, beras organik dari Banyuwangi ini bisa masuk pasar Eropa.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengatakan, ekspor perdana ke Italia ini adalah bukti bahwa beras organik Banyuwangi telah memiliki standar mutu dan kualitas internasional.  “Dengan beras organik, petani punya nilai tambah, dapat harga lebih baik dibanding beras biasa,” ujar Bupati seperti dikutip dari Tempo.co, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Difi Johansyah Kepala Bank Indonesia perwakilan Jawa Timur mengatakan, Banyuwangi menjadi salah satu contoh sukses daerah yang mengembangkan beras organik. ”Ini prestasi besar petani Banyuwangi. Bank Indonesia mendukung pertanian organik di beberapa daerah, tapi yang berhasil tembus ekspor baru Banyuwangi,” kata Difi.

Beras yang diekspor itu produksi PT Sirtanio, perusahaan agribisnis Banyuwangi yang digerakkan anak-anak muda. Beras organik yang diekspor adalah beras merah varietas segobang A3, beras hitam melik A3, dan beras sunrise of java. Ketiga varietas itu telah didaftarkan sebagai padi asli Banyuwangi oleh Dinas Pertanian di Kementerian Pertanian.

Saat ini, pengembangan beras organik Banyuwangi dilakukan di sembilan kecamatan seluas 81,49 hektare dengan produksi 515,5 ton per tahun. Tujuh kecamatan telah mendapat sertifikat pertanian organik standar nasional Indonesia (SNI). Tahun ini, dua kecamatan dalam proses mendapat SNI pertanian organik.

Beras organik Banyuwangi juga diserap pasar domestik. Dua hari sejak ekspor ke Italia, PT Sirtanio mendapat tambahan pesanan lebih dari satu ton. Rinciannya dari Surabaya dan Jember masing-masing 400 kilogram, Tangerang, Lumajang, dan Balikpapan 100 kilogram, Malang 60 kilogram, juga Bekasi 75 kilogram. Setiap bulan mereka mengirim 30 ton beras organik ke produsen makanan nasional. (**tem)