- by Redaksi 2
- 06 September 2021
85,1 Persen Wilayah Indonesia Musim Kemarau
Jakarta,
WartaKarya – Sebanyak 85,1
persen wilayah Indonesia sedang mengalami musim kemarau,. demikian dikatakan Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Klimatologi
BMKG Urip Haryoko mengungkap dari monitoring Hari Tanpa Hujan
berturut-turut (HTH) hingga akhir Agustus 2021, beberapa wilayah di NTB dan NTT
mengalami HTH dengan kategori sangat panjang (31-60 hari) dan ekstrem panjang
(lebih dari 60 hari).
Daerah yang mengalami HTH sangat panjang berada di Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sementara itu wilayah yang mengalami HTH ekstrem panjang meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT dengan HTH terpanjang selama 149 hari terjadi di Oepoi, NTT.
Ia menyampaikan, mengacu pada monitoring kejadian HTH dan prediksi peluang hujan kategori rendah, terdapat indikasi adanya potensi kekeringan meteorologis pada beberapa kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT dengan status Siaga dan Awas.
"Dampak kekeringan meteorologis biasanya diikuti antara lain berkurangnya persediaan air untuk rumah tangga dan pertanian serta meningkatnya potensi kebakaran semak, hutan, lahan dan perumahan," kata Urip Haryoko seperti dikutip dari Antara, Minggu (5/9).
Namun, Urip Haryoko juga menyampaikan masih ada hujan dan beberapa wilayah justru sudah mengawali musim hujan, di antaranya sebagian Sumatera bagian tengah, sebagian Jawa Tengah, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara dan Papua bagian timur.
Di bagian barat dan utara Indonesia justru perlu kewaspadaan untuk potensi curah hujan tinggi dan potensi cuaca ekstrem.
"Berdasarkan prakiraan peluang curah hujan dasarian (10 harian), terdapat indikasi potensi curah hujan tinggi hingga dua dasarian ke depan dengan status Waspada, Siaga hingga Awas," katanya.
Ia menambahkan, memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, masyarakat diimbau lebih mewaspadai kejadian cuaca ekstrem seperti hujan es, hujan lebat dengan periode singkat dan angin puting beliung.
Periode musim hujan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menambah luas tanam, melakukan panen air hujan dan mengisi waduk atau danau yang berguna untuk periode musim kemarau yang akan datang.
Ia mengharapkan, masyarakat terus memantau perkembangan iklim dan
cuaca terkini melalui berbagai kanal informasi resmi dari BMKG. Informasi
terkini peringatan dini kekeringan meteorologis dan informasi prediksi potensi
banjir dasarian dapat diakses dari https://iklim.bmkg.go.id.
*(antara)
Foto.
Sebanyak 85,1 persen wilayah Indonesia sedang
mengalami musim kemarau. (antara)